Ahmad adalah seorang anak yang masih kecil, tetapi ia bersikap sopan santun. Karena itu ia dicintai ayahnya. la juga suka bertanya tentang segala sesuatu yang tidak dipahaminya.
Pada suatu hari ia bertamasya dengan ayahnya di sebuah kebun. Maka ia melihat sebatang pohon mawar yang indah, tetapi bengkok.
Ahmad berkata, "Alangkah indahnya pohon ini. Akan tetapi, wahai ayahku, mengapa ia bengkok?"
Ayahnya menjawab, "Karena tukang kebun tidak memperhatikan untuk meluruskannya sejak kecil, maka ia pun menjadi bengkok."
Ahmad berkata, "Lebih baik kita meluruskannya sekarang."
Ayahnya tertawa dan berkata kepadanya, "Hal itu tidak mungkin wahai anakku. karena ia telah besar dan tebal batangnya."
Begitu pula anak yang tidak bersikap sopan sejak kecilnya, tidak mungkin ia dididik ketika sudah besar.
Sumber: Kitab Akhlaqul Banin