Sejarah Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi dalam Bahasa inggeris disebut:” Ekonomics” diterjemahkan menjadi ekonomika. Kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikus artinya "keluarga, rumah tangga" sedangkan nomos artinya "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Ilmu ekonomi lahir pada abad ke-18 dimana persoalan ekonomi hanya
mempelajari filsafah dan agama. Baru pada tahun 1776, Adam Smith membahas
persoalan-persoalan ekonomi dalam sistimatika yang terpisah dari filsafah dan agama,
sehingga Adam Smith dikenal sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi“. Adam Smith sering
disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai
satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di
Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama
yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah
pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan meng-hasilkan tokoh-tokoh seperti
Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps. Secara garis besar, perkembangan aliran
pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran
klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya
invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisible hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanis-me
pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran klasik mengalami
kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa
pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding
aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of
Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan
keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung"
dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti:
new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North. Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu pengetahuan social (social science). Suatu llmu pengetahuan (science) meruapakan: Kumpulan pengetahuan sebagai salah satu diantara ilmu pengetahuan sosial lainnya, misalnya ilmu Sosiologi. Apa sebenarnya yang diartikan dengan ilmu ekonomi?
Banyak sekali ahli-ahli ekonomi telah memberikan definisi, satu sama lainnya tidak sama. Tetapi walaupun demikian dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan dan garis besarnya. Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Referensi: Lydia Goenadhi & Nobaiti, “Pengantar Ekonomi Mikro”, (Banjarbaru: Scripta Cendikia, 2017)